-aSSalamuaLaikum-

-Ku bErHarap TuLisan DaLam bLog ini bErmAnfaaT-

Minggu, 06 Desember 2009

ARTIKEL PENULISAN KREATIF

Nama :Durotun Nafiah
NPM :07410682
Kelas :5/O


EKSISTENSI PENDIDIKAN REMAJA


Remaja adalah masa yang penuh warna, masa penentuan dagi setiap manusia untuk melangkah kejenjang perubahan sikap, pola pikir, serta tantangan moral dalam kehidupan. Dalam masa seperti ini, para remaja sering kali labil dalam mengatur emosi mereka. Kebanyakan dari mereka masih sering mengedepankan otot daripada otak mereka.

Dewasa ini, remaja adalah sosok yang paling signifikan dalam pembentukan suatu karakter bangsa. Para remaja adalah manifestasi dari suatu bangsa itu sendiri. Para remaja di Indonesia harus sadar akan kewajibannya, yaitu sebagai generasi penerus bangsa, bukannya bersenang-senang seperti yang kita lihat sekarang. Para remaja di Indonesia sekarang lebih mementingkan pergaulan daripada studinya, padahal pendidikan sangat penting bagi mereka. Sebagai generasi penerus bangsa harus mempunyai pendidikan yang tinggi, agar dapat memajukan bangsa dan negaranya disemua bidang terutama pendidikan. Di Indonesia para remajanya memang pandai-pandai, tetapi mereka malas untuk mengembangkan ilmunya. Itu sebabnya remaja di Indonesia sangat tertinggal jauh dengan remaja di luar negeri, sehingga mereka tidak maju-maju.

Kita tengok saja kehidupan remaja di Jepang. Para remaja di sana sangat maju, mereka lebih mengutamakan pendidikan, sehingga mereka dapat lebih maju dan berkembang. Di Jepang para remaja SMP sudah bisa menciptakan teknologi modern seperti robot, komputer, HP dan sebagainya. Itu karena para remaja di sana lebih mengutamakan pendidikan, sehingga mereka bisa lebih mandiri dan berlomba-lomba untuk menciptakan teknologi yang canggih dan modern.

Di Amerika, para remaja SMA sudah mampu merakit mesin mobil sendiri. Mereka bisa melakukan itu karena mereka pandai dan lebih mengutamakan pendidikan dan mempunyai tekat, sehingga mereka bisa membawa harum nama negaranya.

Di Inggris hampir tidak ada remaja yang berkeliaran di jalan. Pemerintah di sana mewajibkan semua remaja harus menempuh pendidikan. Sehingga para remaja di sana menjadi lebih maju dan kreatif.
Itu sebabnya para remaja kita lebih suka menempuh pendidikan ke luar negeri daripada di Indonesia, karena pendidikan di luar negeri lebih maju bibandingkan di Indonesia.
.....................................................................................................................................................................


Berkaca Kepada Amuk alam

Pergantian 2009 ke 2010 akan segera datang. Momen itu seakan memberikan tantangan baru, khususnya bagi bangsa indonesia dalam menatap masa depan. Menengok mengenai masalah yang merundung bangsa Indonesia dari tahun ke tahun, rasanya sangat memperihatinkan manakala sampai saat ini kejadian serupa masih saja terjadi, seperti kasus korupsi yang kian membudaya. Selain itu, masalah ekonomi, sodsial politik, dan masalah pendidikan masih menimbulkkan kontroversi bagi masyarakat. Belum lagi masalah yang timbul akibat bencana alam berupa tanah longsor, banjir, puting beliung, kecelakaan alat transportasi (darat, laut, udara), dan kelaparan disejumlah daerah akibat krisis pangan.

Jika ditelaah dari sederetan kejadian yang merundung bangsa Indonesia dari tahun ke tahun, rasanya banyak kemiripan. Bencana gempa bumi di daeah Sumatra dan sekitarnya pada Oktober lalu, hampir sama dengan bencana Tsunami (26/12) lalu. keduanya menelan korban sangat banyak. kemiripan yang paling signifikan tampak dari hilangnya suatu daerah atau peerkampungan akibat bencana. Gempa bumi di Sumatera salah satu kedahsyatannya telah menimbun satu perkampungan, ironisnya dari sekian ratus jumlah warga kampung, hanya tiga orang warga yang selamat sedangkan lainnya tertimbun tanah dan sulit dievakuasi, bahkan ada sepasang pengantin yang ikut menjadi korban di dalamnya. Sedangkan Tsunami di Aceh, telah meluluh lantahkan seluruh wilayah Aceh sehingga wilayah tersebut tertutup air dan lumpur. bencana tersebut menimbulkan kemiskinan mendadak pada korbannya, karena seluruh harta benda mareka raib. Yang lebih memilukan, mereka harus kehilangan sanak keluarga.

Dari kedua bencana tersebut, kita semua dan pemerintah pada khususnya seharusnya lebih peka dan tanggap . Seharusnya kita lebih sadar diri untuk menerapkan Warning Early System (Sistem Peringatan Dini) dan lebih mendekatkan diri pada tuhan agar bencana serupa tidak terjadi lagi. NAILIS SURAYA 07410700.

Jumat, 04 Desember 2009

Curhat Bareng Nelis Yuk...

NO JUDUL

Tuhan, malaikatku tlah kembali padaMu
suara lirih saksi dalam keabadian tak berujung
senyum sederhana itu kenang manis malaikatMu
di antara sapuan cekat tangan emas
ia berikan mahkota
benar jika senyumku jua atasnya
linangan ini risik tak berarti
terlanjur malaikatku tak kembali
mahkota itu usam tanpa sentuh
"kan ku kenakan lagi" itu janjku
biar kau di surga, kan ku cipta senyum atasmu
goresan bukti kasih
kau malaikat tak bersayap.
30/11/09 at 21.00
keabadian tuk sang dosen.
..........................................................................
kembaraku berlabuh atasmu
hasrat ini tak ku sentuh sendiri
bias darimu ukir galauku
jika kau tau, lirihlah walau terbata
.......................................................................
sanggupkah lihat bidadari bercadar nestapa?
sementara tangan kaku tak restui seka
telaga keruh pada ujung bibir kelu
bidadari rindukan selendangnya
bintang itu bias senyum bidadariku
.....................................................................
jangan kotori bibirku dengan bibirmu
ku rasa nikmat itu kesia-siaan
sementara jalan masih tak berhujung
bibirmu semanis kopi pagi
terjamah karena berkah
sementra bibirku diam tanpa belaimu
...................................................................
malam ini bulan bertudung amarah
bintang berkedip tak urung restu
bisikku dalam sayu syahdu menggores
malam ini bintang memangku rembulan
...................................................................
sama tak harus tak ada beda
ibarat sisi mata uang beda dalam satu kesamaan
hakikat beda dan sama tak banyak yang tau
jika kamu mau tau, berkacalahlah padaku
...........................................................................
rintik sisakan risik tamanku pun bsah
di antara goresan pada telaga di pelupukku
rintik itu kesucian hidup
ingat!
tak usah lacak rintik sepanjang lentera
lihat!
pelupukku basah bertudung bulan


Selasa, 10 November 2009

Bisik

Peraduan batin pada Sang Tuhan

Tuhan
malaikatMu sakiti bidadari lagi
Tuhan
Inikah kodrat atas garisMu?

Tak lelahkah Kau lihat
bidadarimu bersimbah?
sementara malaikat membisu
sisakan lara

Tuhan
atas kuasaMu aku teriak

Cukup!!

di antara pijak bidadari jadikan darah
tak melaju

cukup!

di antara tangis
rasai hatinya mengerak

adakah saputangan Mu
tuk seka asin pipinya?

Tuhan
jangan paksa abu membatu
di atas pangkuan bidadariMu
.........................................................

aku mengeja
kisahku pada bulan
saat bersinar begitu indah

sebenarnya bulan rindu
bisa menyinari dirinya sendiri

jauh
malaikat tampak angkuh, membisu
dan tak mau bawa cermin
padahal bulan butuh itu
..................................................
bete
melihat senyum manisnya

kesal
tau dia bicara
dan aku mendengarnya

sejak ku tatap mata yang membias
tak ada ruang tersisa atasnya
jika jingga berubah ungu
jangan paksa hatiku berbunga

Minggu, 08 November 2009

FEATURES PERSUASI

Warna Baru HIMA PBSI

Musyawarah Besar (MUBES) Himpunan Mahasiswa PBSI IKIP PGRI Semarang (7/11) lalu, memberikan warna berbeda.Terpilihnya Mada Arif Ibrahim sebagai ketua Hima PBSI preode 09/10 mampu memberi aura berbeda dalam memacu semangat pengurus baru yang tergabung dalam kabinet "Indonesia Bersatu". Antusias dan loyalitas pengurus dicerminkan dalam rapat perdana selasa malam lalu yang di hadiri seluruh pengurus. meski pun kinerja Mada dan kawan-kawan belum teruji, setidaknya dilihat dari Program Kerja (Proker) selama satu preode yang mereka rencanakan seolah dapat dirasakan bahwa Hima PBSI akan melakukan gebrakan baru.

Pemilihan Putra-putri Indonesia 2010 menjadi sajian program kegiatan terbaru. Ajang tersebut diperuntukkan khusus mahasiswa jurusan PBSI. Sejauh ini memang belum terlihat publikasi acara berupa pemasangan pamflet seputar syarat dan ketentuan acara, namun menurut rencana akan segera direalisasikan. Pengurus masih mempertimbangkan waktu yang tepat, maklum program yang direncanakan sangat beragam sehingga segala sesuatunya harus dipersiapkan secara maksimal.

Dari seluruh kegiatan yang telah diagendakan Hima PBSI, diharapkan mahasiswa jurusan PBSI pada khususnya dapat lebih berperan aktif untuk mengikutinya. Ikutilah dengan sungguh-sungguh dan Jangan takut rugi, karena partisipasi anda sangat berarti ! ( Nailis Suraya 07410700)

Untuk contoh features persuasi yang lain dapat anda lihat dalam artikel-artikel saya di bawah ini. terima kasih.

Jumat, 06 November 2009

hip-hop

i miss you...my sister


adx sgt bgtu brti bt ibu. ibu brsykur bs mndptkn ksh syg dr adx,,dan adx tetp slu dht ibu. smpai kpnpun, ibu slu syg ma adx, senyum dan smgt dr adx, mbt ibu bhgia (5/11/09 18.55)...

Untuk sebagian orang kata2 tsb dianggap biasa bahkan gak begitu penting, tapi untuk Nelis dalam banget maknanya. Yang pasti aku akan selalu sayang sama ibu... kakakku cantik harus janji ya, selalu semangat dan tetap optimist. Jika nanti udah jadi The Next Soperstar Dephan, don forget me,key?! apa pun yang didengar tentang kita, langkah bijak ialah kita bicarakan baik-baik...thats right mom,he...

...........................................................................................................................................................................

Satu contoh sederhana dalam mengrkspresikan rasa sayang kita pada seseorang. tak banyak dari kita yang menyadari bahwa kata "sayang dan cinta" itu dapat diekspresikan pada siapa saja, termasuk orang tua dan saudara. rasanya memang tabu jika tak terbiasa,. banyak diantara kita suka mengobral kata "sayang " tuk pacar, bahkan setiap detik tak pernah lepas, tapi untuk yang lain??? terkadang terkesan lucu malah...memang sih rasa sayang tak perlu diumbar, cukup diucapkan di dalam hati dan dibuktikan melalui perbuatan. hanya saja Aku mau berbagi, jika kita dapat mengekspresikan rasa sayang pada sesama, "dimana pun dan kapan pun" percaya deh hidup kita akan terasa lebih indah dan tentram... ada cinta dan sayang menemani setiap langkah kita!!! ( Dedikasi Tuk Kakakku tersayang )

Kamis, 29 Oktober 2009

karya gue lho...

Menjaga Eksistensi Kebudayaan Jawa

Era global yang melanda seluruh negara; termasuk Indonesia ternyata memiliki dampak yang luar biasa bagi perkembangan social budaya; khususnya kebudayaan Jawa. Munculnya budaya-budaya yang sifatnya lebih modern mampu menyudutkan posisi kebudayaan jawa. Hal itu menjadikan posisi kebudayaan Jawa mengalami goncangan. Bila diibaratkan seperti pohon, maka pohon itu sedang diterpa angina sehingga gerakannya tidak stabil. Berbicara mengenai kebudayaan Jawa, otomatis bahasa Jawa memiliki kedudukan yang paling dominant. Bahasa Jawa memiliki peran utama sebagai cirri khas kebudayaan Jawa. Bahasa Jawa yang seharusnya memegang peranan sebagai media komunikasi bagi komunitas Jawa khususnya, kini mulai surut kualitas penggunaanya. Adanya perasaan malu dan dianggap tidak nasionalis, kadang menjadi alasan yang paling mendasar keengganan masyarakat menggunakan bahasa Jawa sebagai media komunikasi. Masyarakat cenderung menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa yang lain sebagai media komunikasi dalam pergaulan sehari-harinya. Padahal jika ditelaah lebih dalam, bahasa Jawa juga memiliki kelebihan yang tidak sepantasnya diremehkan.

Bahasa Jawa merupakan bahasa tua (abad V11-sekarang); ioa digunakan 40% masyarakat Indonesia. Bahasa ibu itu mampu mengejawantahkan kehalusan budi penggunanya. Selain itu, penggunaanya juga memberlakukan perbedaan jenis berdasarkan pangkat, kedudukan, jabatan, usia, dan situasi. Semakin tinggi pangkat, usia, jabatan dan usia orang yang diajak bicara, maka jenis bahasa yang digunakan semakin halus. Ada sembilan jenis tutur dalam bahasa Jawa, yaitu ngoko lugu, antya basa, basa antya, madya ngoko, madyantoro, madya kromo, muda karma, kramantoro, dan Freda krama. Kesembilan jenis tersebut, penggunaanya disesuaikan dengan orang yang diajak bicara. Tatanan kebahasaan tersebut hanya ada dalan tuturan bahasa Jawa, dan tidak ditemukan dalam bahasa lain. Dari pernyataan tersebut, dapat kita ketahui bahwasanya bahasa Jawa dapat mempengaruhi tingkah laku masyarakat. Cirri khas masyarakat Jawa yang dikenal halus dan luwes, tidak terlepas dari peran dan karakter bahasa Jawa. Karena itu, sungguh disayangkan apabila kita sebagai masyarakat pemiliknya tidak mampu membudidayakan penggunaan bahasa Jawa.

Patut Didukung

Melihat kondisi memperihatinkan tersebut, sekaligus sebagai bentuk tanggung jawab Pemerintah Provinsi (Pemrov) Jawa Tengah mengambil langkah bijaksana, yaitu memasukan bahasa Jawa ke dalam kurikulum sekolah. Bahasa Jawa menjadimata pelajaran pokok untuk semua siswa, mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas. Langkah tersebut patut dan harus didukung oleh stakeholders, agar anak cucu kita kelak tidak kehilangan bagian dari kebudayaannya. Kiranya semua pihak untuk sementara waktu ini pantas bersyukur, karena langkah tersebut mendapat dukungan dari beberapa pihak. Bentuk dukungan itu antara lain, dibukanya jurusan bahasa Jawa pada Fakultas Pendidikan Bahaa dan Seni (FPBS) di berbagai universitas keguruan dan lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK). Lewat pendidikan di LPTK, diharapkan setiap tahun tersedia guru bahasa Jawa yang kapabel dan memiliki kompetensi tinggi. Semakin banyak guru yang menguasai bahasa Jawa, diharapkan para siswanya yang akan menjadi generasi penerus dapat dengan mudah memelajari bahasa Jawa, dan suatu saat mampu menggunakannya sebagai media komunikasi dengan baik dan benar. Selain itu, masyarakat yang merasa belum mampu berbicara bahasa Jawa dengan baik dan benar, diharapkan memiliki kesadaran untuk terus belajar dan berlatih. Jika sedikit demi sedikit masyarakat mulai menggunakan bahasa Jawa , secara perlahan keberadaan bahasa Jawa akan terus terjaga dan berkembang. Dalam konteks kebahasaan ini, saya tak bermaksud membandingkan kelebihan atau kelemahan bahasa Jawa dengan bahasa lainnya. Hanya saja, saya ingin memberikan kesan bahwa bahasa Jawa tidak se-katrok seperti yang ditudingkan saat ini. Masyarakat hanya dituntut untuk bias menempatkan diri dengan bahasa yang digunaskan secara kontekstual, sesuai dengan lingkup pemakainya. Setidaknyajika berada dilingkungan komunitas masyarakat jawa, bahasa Jawa dapat digunakan sebagai media komunikasi, karena dengan begitu bahasa Jawa dapat membudidaya dengan sendirinya.(Nailis Suraya Publikasi Suara Merdeka)

Sabtu, 10 Oktober 2009

TUGAS

Tragis, maling dihakimi masa. Hal itu dialami Supeiyanto, lelaki berumun 25 tahun warga Peterongan Semarang. Sabtu 25/2 lalu, dia tertangkap basah waktu mencuri dan sedang bersembunyi di kandang ayam. Dia mengaku terpaksa maling karena butuh uang untuk biaya istri melahirkan. (Oleh; Tantyo Aji)

Anggota Kelompok Tugas

Maling karena butuh biaya untuk istri melahirkan, supriyanto 25 th warga peterongan Semarang dihakimi masa didepan Perumnas Jangli, sabtu 25/2 kemarin, karena tertangkap basah mencuri dan bersembunyi di kandang ayam (oleh; Ifatihatul Khoiriyah)

Malingg dihakimi masa, di Perumnas Jangli Semarang, Sabtu (25/02) lalu, Supriyanto 25tahun warga peterongan Aemarang. Tertangkap basah waktu mencuri, dia bersembunyi di kandang ayam, pelaku nekat mencuri karena butuh biaya istrinya melahirkan. RIYANTO

Karena butuh biaya istrinya melahirkan, Supriyanto 25th warga Peterongan Semarang, Sabtu (25/02) lalu , telah dihakimi masa, dia tertangkap basah saat mencuri di Perumnas Jangli Semarang, dia bersembunyi di kandang ayam. ASYIK MAGHFUR

Jumat, 09 Oktober 2009

SALAM SAPA DARIKU

SELAMAT DATANG .... SELAMAT PAGI INDONESIA ..
Pecinta tujuhstar.blogspot.com yang Nelis sayangi dan banggakan, selamat bergabung di blog aku ya.. media seberhana ini semoga dapat memberikan kesan yang luarbiasa. Tentunya Nelis akan seneng banget jika blog ini dapat bermanfaat untuk kalian... jangan sungkan-sungkan kunjungi blog ini lagi, untuk salam sapa lebih lanjut, bisa klik tujuh_star@yahoo.co.id ... Nelis tunggu !!!

Aku persembahkan sebuah artikel sebagai apresiasi bagi kalian yang udah stay di blok aku... selamat membaca!!
Perkembangan PAUD Di Mranggen
oleh: NAILIS SURAYA

Selama ini para orangtua beranggapan bahwa pendidikan untuk anak yang paling penting adalah pendidikan formal atau sekolah. Sebenarnya anggapan itu tidak salah hanya saja yang diperdebatkan mengenai kebiasaan memasukkan anak ke bangku sekolah setelah sang anak menginjak usia 4 – 6tahun, bahkan ada pula yang langsung memasukkan anak ke Sekolah Dasar (SD, Usia 7 tahun) tanpa bekal pendidikan dari Taman Kanak- kanak. Langkah tersebut dapat dikatakan kurang tepat, karena jika dilihat dari fase perkembangan intelektual dan fase pertumbuhan fisik anak , pendidikan tahap awal dapat diberikan sejak anak lahir. Tanpa orangtua sadari sejak anak dilahirkan sampai usia 6 tahun terdapat usia emas atau Golden Age, yaitu saat usia empat tahun pertama separuh kapasitas kecerdasan manusia sudah terbentuk. Artinya jika pada usia tersebut otak anak tidak mendapat stimulus yang maksimal, maka potensi otak anak tidak akan berkembang secara optimal dan tentunya sangat mempengaruhi masa depan anak. (hasil penelitian di bidang _deology_ (Osborn, White, dan Bloom). Melihat pernyaataan tersebut muncul anggapan bahwa pendidikan baru bisa dimulai setelah usia sekolah dasar (7 tahun) ternyata tidak benar. Bahkan pendidikan yang dimulai pada usia Taman Kanak-kanak (4-6 tahun) pun sudah terlambat. Secara tidak langsung muncul kegelisahan dari para orangtua mengenai apa dan bagaimana pendidikan yang tepat untuk anak usia dini, terlebih pertanyan itu muncul dari para orangtua yang tidak memungkinkan melakukan pendidikan itu secara langsung.
Menyikapi kegelisahan para orangtua, khususnya orangtua yang tidak memungkinkan untuk dapat memberi layanan pendidikan dini bagi putra-putrinya, kiranya tepat bila pemerintah, dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional mengeluarkan Undang- undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional khususnya Pasal 1 butir 14 tentang PAUD ( Pendidikan Anak Usia Dini ).
Sangat Menentukan
PAUD merupakan pendidikan yang sangat mendasar dan dapat dikatakan sangat menentukan perkembangan anak di kemudian hari. Sasarannya yaitu usia 0-6 tahun. Mengingat kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya PAUD, maka pemerintah (Depdiknas) berupaya untuk memfasilitasi, membina dan megarahkan masyarakat agar mampu memahami arti pentingnya institusi tersebut. Sebenarnya konsep pembelajaran PAUD berpusat pada anak, yang dilakukan melalui pembinaan dengan stimulasi untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak. Tapi yang terpenting adalah pembelajaran berorientasi melalui bermain atau bermain sambil belajar, sehingga dalam pelaksanaan anak tidak merasa tertekan. Dikeluarkannya UU tersebut ternyata mendapat respons yang positif dari masyarakat. Hal itu dibuktikan dengan banyak didirikannya lembaga PAUD diberbagai daerah, baik jalur formal ( TK) maupun jalur Non formal ( kelompok bermain, Taman Penitipan Anak, Satuan Paud Sejenis ). Pendirian lembaga-lembaga PAUD itu, juga sangat terasa dan dapat dirasakan manfaatnya ileh warga masyarakat kabupaten Demak. Di kota kecil itu, sejak beberapa tahun bermunculan TK, Kelompok Bermain, dan Taman penitipan anak. Bahkan di Kecamatan Mranggen, kemunculannya bagaikan jamur dimusim hujan. Hamper disetiap kecamatan “koboi” itu memiliki sarana pelayanan PAUD, baik formal maupun non formal. Tercatat, jumlah lembaga PAUD nonformal di kota “Texas” itu mencapai 31 unit dan lembaga formal sebanyak 54 unit.Untuk nonformal perbandingan murid dengan guru maksimal 10:1 dengan masa pembelajaran dua jam sebanyak tiga kali dalam seminggu. Adapun untuk formal memiliki perbandingan 15:1 dengan pembelajaran setiap hari kerja
Keberadaan PAUD di Mranggen, mungkin bias menjadi contoh kecamatan lain. Sebab, kemajuan dan manfaatnya benar-benar dapat dirasakan oleh siapa pun, terutama para orang tua. Keberadaan PAUD menjadi salah satu alternatif membantu para orang tua agar tidak mengalami kebingungan dalam memberikan rangsangan pada anak karena dalam proses pembelajaran keterlibatan orangtua juga sangat dibutuhkan.
Meskipun pemerintah telah berupaya keras dalam mensosialisasikan apa, mengapa dan bagaimana penyelenggaraan PAUD, namun dalam praktik penerapannya tetap saja masih banyak terjadi salah kaprah, khususnya dari pihak orangtua. Pada umumnya dalam proses pembelajaran orangtua menuntut putra-putri mereka agar memiliki kemampuan akademik yang tinggi, para orangtua cenderung akan merasa bangga jika putra- putrid mereka yang masih sangat dini sudah mampu baca-tulis-hitung dengan baik. Tak jarang jika dijumpai kasus orangtua yang komplain pada guru terhadap system pembelajaran yang berlangsung di lembaga.
Perlu perubahan
Untuk mendukung adanya PAUD, diharapkan kesadaran dari para orangtua untuk tidak menuntut anak bisa baca-tulis-hitung di usia anak yang masih dini, karena hal tersebut tidak dibenarkan. Di dalam menu pembelajaran Generik (acuan pembelajaran pada pendidikan anak usia dini) telah dijabarkan tentang aspek pengembangan (moral dan nilai agama, fisik, bahasa, kognitif, sosial emosional, dan seni) yang sesuai dengan usia anak. Secara Analogi, anak usia dini belum tepat jika dituntut bisa baca-tulis-hitung karena belum sesuai dengan kapasitasnya. Apabila orang tua tetap memaksakan kehendaknya dikhawatirkan memiliki dampak negative bagi perkembangan anak. Pemerintah pun memlontarkan hal senada lewat adanya sosialisasi pada guru SD agar ketika anak memasuki SD tidak dituntut sudah bisa baca-tulis-hitung. Bukankah pendidikan yang akan dijalani anak masih panjang, sehingga suatu ketidak adilan bagi anak jika para orang tua memberikan beban akademik pada mereka.
Perlu diingat, meberikan pendidikan yang sesuai untuk anak usia dini, berarti memberi kesempatan pada anak untuk belajar bereksplorasi dengan lingkungan tanpa memberi tekanan.Dengan demikian, masa kecil anak tetap akan menjadi masa yang menyenangkan dan berharga. Untuk itu, jadilah orangtua yang bijaksana.
( publikasi di Suara Merdeka. Selasa (18/11/2008)

anggota kelompok TUGAS

Maling dihakimi masa. Suprianto, 25tahun warga Peterongan, maling karena butuh biaya istri melahirkan. Ia tertangkap basah bersembunyi di kandang ayam ketika mencuri, Sabtu (25/02) lalu di Perumnas Jangli Semarang. MIFTAKHUL ULUM 07410695

Maling butuh biaya istri melahirkan, Supriyanto(25th) warga Peterongan Semarang dihakimi massa di depan Perumnas Jangli, Sabtu (25/02) lalu, karena tertangkap basah mencuri dan bersembunyi di kandang ayam. ISTIKHAROH 07410692

Maling dihakimi masa, Sabtu (25/02) lalu. Supriyanto (25) warga Peterongan Semarang tertangkap basah waktu mencuri di Perumnas Jangli Semarang dan bersembunyi di kandang ayam. Ia maling karena butuh uang untuk biaya istrinya melahirkan. DUROTUN NAFIAH O7410682

Maling dihakimi massa saat tertangkap basah bersembunyi di kandang ayam, Sabtu (25/02) lalu. Supriyanto (25) warga Peterongan Semarang mengaku mencuri karena butuh biaya untuk istri melahirkan. NURUL ISNAENI 07410703

Maling dihakimi masa, Sabtu (25/02) lalu, karena butuh biaya istri melahirkan, Supriyanto 25tahun warga Peterongan Semarang tertangkap basah waktu mencuri. Dia bersembunyi di kandang ayam di Perumnas Jangli Semarang. DHUROTUL QUROATIL. A. 07410680

Maling dihakimi masa, sabtu (25/02) lalu. Suprianto 25th warga Peterongan Semarang maling karena butuh biaya istri melahirkan. Di Perumnas Jangli Semarang, Supriyanto trtangkap basah waktu mencuri, dia bersembunyi di kandng ayam. YULIANAH 07410716

TUGAS PENULISAN KREATIF

Tragis, maling ayam dihakimi masa. Hal itu dialami Suprianto, 25 Tahun warga Peterongan Semarang, Sabtu (25/02) lalu, di Perumahan Jangli Semarang. Ironisnya, Suprianto tertangkap basah waktu mencuri dan ia bersembunyi di kandang ayam. Ia menuturkan terpaksa maling karena butuh biaya untuk istri melahirkan. NAILIS SURAYA 07410700